Puskesmas Leuwigajah memandang perlu untuk melalukan Survei mawas diri (SMD) diwilayahnya dalam mewujudkan visi cimahi sehat dengan saling kerjasama antara beberapa komponen,mulai dari masyarakat sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah Survey mawas diri di RW 18 leuwigajah, dengan bantuan kasie pemberdayaan kelurahan leuwigajah, bapak iyan, ketua RW, ketua RW siaga beserta pengurus serta RT dan kader yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Hal yang melatarbelakangi kegiatan SMD ini adalah perkembanganpenyakit dan adanya permaalahan kesehatan yang menggelisahkan masyarakat di wilayah tersebut misalnya penyebaran HIV/ AIDS sampai dengan saat ini sangat memprihatinkan, secara akumulatif kasus HIV/AIDS meningkat dari waktu ke waktu, kasus ini tidak kalah pentingnya dari kasus TBC ataupun Hepatitis, Cikungunya, Demam Berdarah juga perlu diwaspadai.

Survei mawas diri merupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa ( Depkes RI, 2007). Tujuannya adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/ kelurahan  dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.

Metode mawas diri sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan program kesehatan dengan melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan keperluannya masing-masing. Mawas diri berarti melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.

SMD dilakukan setelah di lakukan pengkajian keperawatan komunitas. Orang-orang yang berada di komunitas merupakan mitra dan berperan didalam proses keperawatan kesehatan komunitas. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi faktor positif dan faktor negatif yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi untuk promosi kesehatan. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan dilakukannya Survei Mawas Diri /Survey Berbasis Masyarakat yang diikuti dengan kegiatan musyawarah masyarakat desa.

Adapun indikasi keberhasilan RW Siaga adalah ketika masyarakatnya tidak kesulitan untuk mengakses fasilitas dan pelayanan kesehatan,yang ada di wilayah setempat, Masyarakat melaksanakan dan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ), seperti surveilans berbasis masyarakat, posyandu,penanggulangan bencana atau kedaruratan kesehatan, penyehatan lingkungan, sehingga masyarakatnya bisa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat.